Skip to main content

My first iDevice - iPad Mini 2

Saat saat yang sudah lama saya tunggu-tunggu untuk mempunyai sebuah iDevice. Dahulu kala tertarik dengan iPhone, mulai dengan kemunculan iPhone 3 sampai sekarang ada iPhone 6 (2015). Namun setelah dipikir kembali, untuk kehandalan dan untuk "main2" khusus untuk handphone memang paling enak sih pakai Android. Android saya percayakan kepada Moto G saya. 

Kembali ke iDevice... iDevice pertama kali yang saya miliki adalah iPad Mini 2 yang sudah dibekali dengan Retina display yang mempunyai resolusi tinggi. Selain itu sudah dibekali processor A7 dan Ram sebesar 1 GB. Recommended sekali! 

Pertimbangan sebelumnya adalah iPad Mini 1, iPad Mini 2 dan iPad 4. Tentunya memang bukan saingan yang pas bagi iPad mini 1. Cuma harganya memang sudah murah sekali, yang menjadi bahan pertimbangan. Setelah saya bandingkan di Emax Amplas Jogja memang iPad mini 1 agak sedikit kurang smooth, dan memang kualitas layarnya kalah jauh dengan iPad Mini 2 yang sudah Retina Display.

IPad Mini 2 vs iPad 4 ? Sempat bingung juga karena spesifikasi hampir mirip namun harganya Ipad 4 lebih murah untuk secondnya. Namun overall saya lebih memilih iPad mini 2 karena memang lebih enteng dan segala sesuatunya lebih baru dibanding iPad 4. Contohnya processor dan GPU yang berbeda. iPad Mini 2 sudah menggunakan processor A7 sedangkan iPad 4 masih menggunakan A6X. 
Walaupun tidak terlampau jauh, namun yang saya perhatikan adalah teknologi manufakturnya yang digunakan A7 lebih kecil yaitu 27nm sedangkan A6X masih menggunakan 32nm. Hal ini nantinya mempengaruhi iritnya penggunaan daya. 

Pilihan saya jatuhkan kepada iPad Mini 2, kebetulan ada yang jual bekas yang masih sangat bagus dan dijual murah. IPad Mini 2 Wifi Only dengan 32 GB sudah membuat saya cukup puas. Oh iya btw ini saya tulis dengan menggunakan iPad :)

Comments

Popular posts from this blog

Membaca SMS dari Modem dengan AT Command

Sedikit sharing sekalian untuk catatan biar saya tidak lupa. Saat ini saya akan menulis bagaimana caranya untuk membaca isi SMS (Short Message Service) yang diterima pada perangkat Modem. Ya, kali ini hanya saya bahas untuk pembacaan SMS saja, untuk pengiriman mungkin di posting berikutnya. Saya menggunakan Putty ( download here ) untuk mengakses komunikasi serial dengan modem. Anda juga bisa menggunakan HyperTerminal pada Windows, atau tool lain untuk mengakses komunikasi serial. Langkah pertama adalah mencari dulu modem kita dikenali pada COM berapa. Buka Device Manager pada Windows anda, saya asumsikan anda menggunakan Windows 7, Windows versi lainya menyesuaikan. Carilah modem anda dan klik kanan kemudian pilih properties, dan lihat pada tab Modem seperti dibawah ini Device Manager Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa modem saya dideteksi pada COM5. Langkah berikutnya adalah membuka Putty dan pilih koneksi jenis Serial, dan masukkan COM5 pada Serial line, untuk bagian Sp...

TPLINK TD-W8151N Sebagai Access Point

TPLINK TD-W8151N milik saya adalah router ADSL bekas penggunaan S*eedy yang sudah tidak terpakai. Router ini saya manfaatkan sebagai repeater atau bisa juga disebut dengan access point yang saya gabungkan dengan WhiteBox (router yg sudah diflash dengan OpenWRT). Alasan saya menggabungkan dengan router TPLink ini karena memang tidak terpakai dan WhiteBox (TPLink MR3020) milik saya WIFI-nya kurang kuat karena memang antenanya internal. Disini akan saya jelaskan bagaimana caranya membuat routing dari WAN menuju ke LAN pada router TD-W8151N. Maaf jika cara ini mungkin bukan cara yang efisien karena pengetahuan jaringan saya juga masih cetek. Langsung saja : Hubungkan kabel LAN dari TD-W8151N menuju ke sumber koneksi internet anda, dalam hal ini saya menggunakan WhiteBox saya. Buka konfigurasi router (default 192.168.1.1) pada browser, masukkan username dan password router. Masuk ke menu Interface Setup, masuk ke submenu LAN dan konfigurasikan IP Address untuk LAN anda begitu j...

Kirim Baterai via JNE

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mendapatkan orderan baterai drone keluar pulau jawa yang membuat saya sedikit kerepotan. Kerepotan karena ternyata baterai termasuk barang yang dilarang pada pengiriman via udara. Beberapa teman menyarankan untuk menuliskan bahwa barang tersebut bukan baterai, melainkan barang lain yang "fragile" dengan harapan lolos xray bandara. Namun saya juga menjadi ragu karena membaca beberapa postingan, barang yang "ngeyel" tetap dikirimkan akan berakhir dibuang oleh JNE. Akhirnya saya bertanya melalui customer service yang tersedia, dan mendapatkan jawaban yang cepat dan memberikan solusi untuk mengirimkan barang tersebut melalui darat. Pengiriman darat dikhususkan untuk JNE REG, tidak didukung JNE YES. Setelah dikonfirmasi terhadap pihak CS, akhirnya saya bisa melakukan pengiriman dan merasa lega barang sudah dikirim. Kekhawatiran saya muncul kembali ketika 3 hari barang tersebut masih ada dikota saya melalui menu tracking. Saya...